Mumpung masih bulan Mei dan menandai hadirnya kembali postinganku kali ini, setelah mengalami stagnant beberapa bulan ini baiklah kita bicara soal doa. Masih ingatkah anda doa apa yang pertamakali kali anda pelajari ?
Saya sendiri lupa- lupa ingat antara….” Sembah Bekti” atau “ Romo Kawulo” yang jelas salah satu diantara keduanya, doa pertama yang diajarkan kepada saya saat duduk di bangku kelas satu es de dahulu dan tentunya setelah di dahului dengan “Konjuk Ing Asma Dalem Hyang Rama saha Hyang Putra tuwin Hyang Roh Suci”. Ada satu kebanggaan tersendiri manakala kita “ berhasil” menghapal satu doa, apalagi diusia prasekolah dulu..terus saat masuk ikut doa bersama terutama Rosario dan kita boleh mbowo doa “Sembah Bekti” duuuuuuh mongkog sekali rasane. Aku berpikir antara kemungkinan bagaimana rasanya kedua orangtuaku setelah melihat anaknya yang masih imut ini dah bisa mengucapkan salah satu “ sembayangan padinan” bangga juga kali ya…..( duuuuh GR nya aku).
Kini setelah aku menjadi orangtu, aku dapat merasakan “ kemungkinan” yang aku bayangkan tadi…….manakala Juniorku ( Sebastian) sudah lancar menghapalkan” Bapa Kami” dan “Salam Maria”. Berkali – kali aku katakan padanya “ doa adalah ucapan syukur, terimakasih kepada Tuhan oleh karena itu kamu harus sesering mungkin mengucapakan doamu “.Kini setiap malam menjelang tidur dialah yang selalu mengingatkan kami untuk mengajak berdoa……….. Thank God For All You’ve done…………….
sembah nuwun konjuk ing Gusti, krana sampun paring rejeki,
slira Dalem lan Rah pribadi, sembah sewu nuwun o Gusti.
Sembah nuwun konjuk ing Gusti, krana sampun paring rejeki,
Kangge gesang ngabdi sejati, Tresna Gusti tresna sesami.
Piet’s friend said :